Kisah Epik dan Tragis dalam Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan
Oleh: Kumara
Judul buku : Cantik Itu Luka
Pengarang : Eka Kurniawan
Kategori : Sastra/Fiksi
ISBN : 978-602-03-1258-3
Buku ini ditulis oleh Eka Kurniawan yang lahir di Kota Tasikmalaya, 28 November 1975. Eka Kurniawan menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan mengambil Fakultas Filsafat dan berhasil lulus menyandang gelar sebagai Sarjana Filsafat pada tahun 1999.
Hingga kini, Eka Kurniawan telah menerbitkan banyak buku. Namun kali ini kita akan membahas mengenai salah satu karyanya yang berjudul Cinta Itu Luka. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2002 dan telah diterjemahkan dalam 34 bahasa dan sukses meraih beberapa penghargaan bergengsi seperti World Readers Award pada 2016, Prince Clause Awards pada 2018, dan masuk dalam daftar 100 buku terbaik versi The New York Times. Buku setebal 479 halaman ini memiliki setting waktu pada masa perjuangan Indonesia, mulai dari masa pendudukan Belanda dan Jepang sampai akhirnya era pasca-kemerdekaan Indonesia. Namun buku ini tidak membahas mengenai perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaannya.
Ceritanya mengambil tempat di sebuah kota fiksi bernama Halimunda dengan tokoh utama bernama Dewi Ayu seorang perempuan cantik yang terlahir dari keluarga berdarah Belanda dan menjadi pelacur legendaris di kota tersebut. Kita akan disuguhi awalan yang dimulai dengan kebangkitan Dewi Ayu dari kematiannya setelah 21 tahun lalu dikubur. Sebelum kematiannya, ia sempat melahirkan anak terakhirnya yang berusaha digugurkan namun tidak berhasil dan kemudian diberi nama Cantik.
Dewi Ayu yang merupakan seorang perempuan tercantik di kota tersebut telah melahirkan 3 anak sebelum dia melahirkan si Cantik dan ketiga anaknya tersebut memiliki paras yang cantik luar biasa. Novel ini akan menceritakan mengenai kehidupan Dewi Ayu, sebelum kebangkitannya dari kematian kemudian bergeser kepada cerita orang-orang disekitarnya. Penulisan dan tata letak bab pada buku ini sangat terstruktur sehingga pembaca tidak akan merasa bingung dengan alur cerita. Di bagian awal, pembaca akan disuguhkan mengenai latar belakang kehidupan dari setiap tokohnya. Seiring cerita mencapai klimaks, keterkaitan antara tokoh - tokoh tersebut mulai terungkap. Meskipun bisa dibilang banyak nama yang disebutkan dalam buku ini tapi pembaca pasti akan bisa meng-highlight para tokoh utamanya yang pada akhir novel membentuk sebuah pohon silsilah keluarga.
Pertama kali membuka buku ini, umumnya pembaca langsung terserap ke dalam ceritanya dan latar belakang kejadiannya berlangsung karena setiap tokoh, tempat dan suasananya dijelaskan dengan terperinci. Cerita ini dibalut dengan humor gelap dan elemen sureal yang membuat pembaca terus terkejut dan terpikat. Penulis dengan brilian memadukan mitos lokal, sejarah nyata, dan absurditas kehidupan dalam sebuah narasi yang mengalir. Karakter-karakter di dalamnya hidup dan penuh warna, meski seringkali mereka harus menghadapi tragedi yang menyayat hati. Bahkan pembaca akan terus dikejutkan oleh plot-twist yang disuguhkan sampai akhir cerita.
Hingga kini, Eka Kurniawan telah menerbitkan banyak buku. Namun kali ini kita akan membahas mengenai salah satu karyanya yang berjudul Cinta Itu Luka. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2002 dan telah diterjemahkan dalam 34 bahasa dan sukses meraih beberapa penghargaan bergengsi seperti World Readers Award pada 2016, Prince Clause Awards pada 2018, dan masuk dalam daftar 100 buku terbaik versi The New York Times. Buku setebal 479 halaman ini memiliki setting waktu pada masa perjuangan Indonesia, mulai dari masa pendudukan Belanda dan Jepang sampai akhirnya era pasca-kemerdekaan Indonesia. Namun buku ini tidak membahas mengenai perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaannya.
Ceritanya mengambil tempat di sebuah kota fiksi bernama Halimunda dengan tokoh utama bernama Dewi Ayu seorang perempuan cantik yang terlahir dari keluarga berdarah Belanda dan menjadi pelacur legendaris di kota tersebut. Kita akan disuguhi awalan yang dimulai dengan kebangkitan Dewi Ayu dari kematiannya setelah 21 tahun lalu dikubur. Sebelum kematiannya, ia sempat melahirkan anak terakhirnya yang berusaha digugurkan namun tidak berhasil dan kemudian diberi nama Cantik.
Dewi Ayu yang merupakan seorang perempuan tercantik di kota tersebut telah melahirkan 3 anak sebelum dia melahirkan si Cantik dan ketiga anaknya tersebut memiliki paras yang cantik luar biasa. Novel ini akan menceritakan mengenai kehidupan Dewi Ayu, sebelum kebangkitannya dari kematian kemudian bergeser kepada cerita orang-orang disekitarnya. Penulisan dan tata letak bab pada buku ini sangat terstruktur sehingga pembaca tidak akan merasa bingung dengan alur cerita. Di bagian awal, pembaca akan disuguhkan mengenai latar belakang kehidupan dari setiap tokohnya. Seiring cerita mencapai klimaks, keterkaitan antara tokoh - tokoh tersebut mulai terungkap. Meskipun bisa dibilang banyak nama yang disebutkan dalam buku ini tapi pembaca pasti akan bisa meng-highlight para tokoh utamanya yang pada akhir novel membentuk sebuah pohon silsilah keluarga.
Pertama kali membuka buku ini, umumnya pembaca langsung terserap ke dalam ceritanya dan latar belakang kejadiannya berlangsung karena setiap tokoh, tempat dan suasananya dijelaskan dengan terperinci. Cerita ini dibalut dengan humor gelap dan elemen sureal yang membuat pembaca terus terkejut dan terpikat. Penulis dengan brilian memadukan mitos lokal, sejarah nyata, dan absurditas kehidupan dalam sebuah narasi yang mengalir. Karakter-karakter di dalamnya hidup dan penuh warna, meski seringkali mereka harus menghadapi tragedi yang menyayat hati. Bahkan pembaca akan terus dikejutkan oleh plot-twist yang disuguhkan sampai akhir cerita.
0 Komentar